Belajar Dari Kisah Sukses M. Sholih Asy’ari Sosok Kyai Muda Ketua LBMNU Porong Pemilik Kios Tempe Porong

Poin NU PorongInspirasi

Daftar Isi

Biografi M. Sholih Asy’ari owner kios tempe Porong

M. Sholih Asy’ari merupakan seorang sosok kyai muda ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Porong, beliau juga merupakan salah satu entreprenuer muda yang sukses di wilayah Porong. Terlahir di Juwetkenongo Porong, anak kelima dari tujuh bersaudara ini sangat aktif berorganisasi di Nahdlatul Ulama disela-sela kesibukannya menjalani usaha tempe. Selain menjadi ketua LBMNU, beliau juga aktif di Jamiyyah Ruqyah Aswaja ( JRA ) serta pengurus ranting NU Juwetkenongo. Saat ini beliau juga aktif mengasuh majlis ta’lim dan dzikir Al-Asy’ari dimusholla yang sedang dibangun bertempat didusun Sengon desa Bandarasri Ngoro Mojokerto.

Baca juga  Yusuf Lestariawan, pengusaha muda penuh inspirasi pemilik Victorio Barbershop

Awal mula merintis usaha

Berawal dari sekitar tahun 2006 saat lulus dari pondok pesantren Ma’hadu ‘Ulum Asy-syar’iyyah Sarang Rembang Jawa Tengah, beliau merintis usaha budidaya jamur tiram. Berjalan hampir selama setahun, akhirnya terpaksa harus gulung tikar karena beban operasional lebih besar daripada pendapatan. Tidak berkecil hati, beliau lantas merintis usaha baru dengan berjualan di pasar kaget wilayah Tanggulangin. Ditahun sekitar tahun 2007 pasca menikah, berbekal uang sebesar Rp 50.000 beliau nekat membeli tempe untuk dijual kembali. Atas ijin Allah SWT dagangannya laris manis sehingga keesokan harinya lanjut untuk berjualan tempe kembali. Setelah sekitar satu minggu dari modal awal Rp 50.000 berkembang menjadi Rp 200.000. Sampai pada akhirnya timbul fikiran untuk memproduksi tempe sendiri agar profit semakin bertambah.

Baca juga  ASWAJA CENTER : Konsep Rezeki dalam Pandangan Kecerdasan Nabawi

Proses produksi tempe

Dikarenakan masih belum memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang cara produksi tempe secara baik dan benar, beliau menimba ilmu di daerah sentra penghasil tempe wilayah Pandaan Pasuruan selama 3 hari. Disana beliau belajar dengan detail proses pembuatan tempe mulai dari proses persiapan bahan baku, proses pengemasan dan pengawasan selama proses fermentasi tempe. Sekembalinya dari Pandaan, dengan dibantu sang istri tercinta maka dimulailah proses uji coba pembuatan tempe untuk pertama kali. Dari semua ilmu yang diperoleh, didapati kenyataan bahwa tidak semua ilmu yang kita peroleh langsung bisa diterapkan. Trial and error terus dilakukan selama hampir 1 tahun. Tidak ada kata menyerah dan putus asa, meskipun pihak keluarga sampai merasa kasihan dikarenakan hampir setiap hari gagal membuat tempe. Formulasi serta cara yang tepat baru diperoleh sekitar tahun 2008 sehingga akhirnya beliau bisa menjual tempe hasil produksi sendiri.



Strategi bisnis untuk mencapai kesuksesan

Dalam merintis sebuah bisnis, modal awal adalah tekad yang kuat untuk mencapai tujuan kita. Dari tekad yang kuat inilah akhirnya muncul kata nekat untuk memulai sebuah bisnis. Disamping itu menurut beliau, konsistensi sangat diperlukan untuk membangun sebuah bisnia. Kombinasi antara tekad dan konsistensi akan menghasilkan rasa percaya diri dan mental bisnis dalam diri kita. Dalam menjalankan bisnis, pria yang akrab disapa ustad Sholeh ini menerangkan bahwa kita harus menguasai dasar-dasar ilmunya dulu. Berawal dari penguasaan ilmu bisnis, maka beliau menjalankan 3 peranan sekaligus yaitu produsen, distributor dan agen. Hal inilah yang menjadikan usaha tempe Porong masih dapat bertahan hingga saat ini. Saat ini, beliau memiliki 4 orang karyawan dengan total omzet perhari sekitar 4 juta rupiah.

Baca juga  ASWAJA CENTER : Mengukur Algoritma Grafik Kesadaran Manusia

Rahasia sukses

Semua orang yang merintis usaha pasti mengharapkan kesuksesan, menurut beliau ada beberapa hal yang bisa menjadi kunci kesuksesan kita yaitu :

  1. Sikap nekat untuk keluar dari zona nyaman dalam memulai usaha serta membangun relasi bisnis. Dengan kuatnya relasi bisnis, maka disaat kita mengalami kegagalan akan dapat cepat bangkit kembali;
  2. konsisten dalam berbisnis, fokus pada satu tujuan saja. Terus mencoba dan evaluasi apa penyebab kegagalan kita. Jika sudah ditemukan sebabnya maka kita harus konsisten menjalankannya;
  3. Support dari orang-orang terdekat, bisa berasal dari orangtua ataupun istri karena menurut beliau seorang istri bukan hanya teman diranjang. Tetapi kita berbagi fikirsan serta keluh kesah. Support dari seorang istri sangat diperlukan disaat kita gagal akan bersemangat untuk bangkit kembali.

Pesan moral

Beliau berpesan untuk generasi muda terutama yang ingin mengabdikan diri kepada organisasi Nahdlatul Ulama agar senantiasa berusaha mencari pekerjaan yang longgar untuk dapat membagi waktu organisasi dan waktu untuk mencari nafkah. Salah satunya dengan cara berdagang karena selain mengikuti sunnah nabi, berdagang tidak mengikat kita seperti menjadi pegawai kantoran. Diakhir pesannya beliau menyampaikan perkataan sayyidina Umar bin Khattab RA sebagai berikut :

عز الدنيا بالمال وعز الآ خرة بصا لح الأ عمال

Artinya : “Kemuliaan dunia dapat dicapai dengan harta, sedangkan kemuliaan akhirat dicapai dengan amal sholih.”

Ada satu riwayat dari imam Baihaqi dari manaqib imam Syafi’i Bahwa profesianolitas pada suatu pekerjaan adalah kunci kesuksesan. Karena tidak ada kata profesional tanpa di dasari ilmu dan pengalaman yg matang.

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

“Barangsiapa yang menginginkan (kesuksesan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kesuksesan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kesuksesan) dunia akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.”

One thought on “Belajar Dari Kisah Sukses M. Sholih Asy’ari Sosok Kyai Muda Ketua LBMNU Porong Pemilik Kios Tempe Porong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *