Cahaya Ramadhan, Keutamaan sholat berjamaah

POIN NU PORONG, Kajian bakda tarawih mushollah Baitul Makmur Juwetkenongo Porong dilaksanakan setiap 2 minggu sekali dihari Sabtu selama bulan ramadhan. Diasuh oleh rois syuriyah MWCNU Porong KH. A. Luqman Marzuki,M.Pd.I yang sekaligus ketua ISLAMADINA Kabupaten Sidoarjo ini membahas masalah fikih ibadah sehari-hari.

Kali ini kajian mengambil tema keutamaan sholat berjamaah dilaksanakan pada Sabtu (01/04/2023) malam dengan di ikuti oleh jamaah sholat tarawih serta segenap takmir dan remaja mushollah Baitul Makmur.

Diterangkan dalam kitab Kifayatul Adzkiya’ yang menyebutkan bahwasanya seorang laki-laki sangat dianjurkan untuk sholat secara berjamaah baik dirumah maupun dimasjid ataupun mushollah. Jika sholat berjamaah dirumah maka bisa mengajak keluarga yakni anak dan istri untuk bersama-sama sholat berjamaah.

Dalil dianjurkannya sholat berjamaah ini terdapat dalam Al-Qur’an surat An-nisa’ ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ

Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan sholat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu”

Kata فَلْتَقُمْ yang artinya “maka hendaklah berdiri (sholat)” dijadikan dalil diperintahkannya sholat berjamaah.

Sesungguhnya Allah memberikan banyak jalan bagi hambanya untuk memperoleh pahala, ridha dan derajat di sisi-Nya. Salah satunya dengan istiqamah menjalankan sholat jamaah karena keutamaannya yang sangat tinggi. Maka tidak heran, jika ada beberapa ulama atau kiai yang istiqamah melaksanakan sholat berjamaah dan menjadikan sebagai thariqah (jalan) hingga akhir hidupnya.

Ada beberapa pendapat ulama bahwa, apabila sholat sendiri lebih khusyuk, sedangkan solat berjamaah menjadikannya tidak khusyuk, maka sholat sendiri itu lebih utama. Pendapat ini disampaikan oleh Imam al-Ghazali dan Ibnu Abd Salam dalam kitab Hasyiyah al-Bajury:

Baca juga  Menang Telak! PAC IPPNU Porong menuju semifinal

اذا صل منفردا خشع و اذا صل في جماعة لم يخشع فالانفراد افضل من الجماعة هكذا افتى الغزالي وتبعه ابن عبد السلام.

Artinya: “Apabila sholat sendiri khusyuk, dan sholat berjamaah tidak khusyuk, maka solat sendiri itu lebih utama.”

(Asy-Syeikh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri, haramain. Juz 1. Hlm 192)

Dalam beribadah seyogjanya jangan terlalu memikirkan pahala dari Allah SWT, sebisa mungkin dalam kehidupan kita harus belajar sedikit demi sedikit untuk melatih ikhlas dalam beribadah. Yang dikhawatirkan bila kita beribadah hanya karena memikirkan pahala maka kita akan melupakan Allah SWT.

Sebaliknya, yang benar yakni beribadah harus senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT. Apabila ridho ini sudah kita peroleh maka sifat rahman dan rahim dari-Nya akan senantiasa melingkupi kehidupan kita. Ketenangan hati dan kestabilan iman akan mampu dirasakan bila pancaran kasih sayang Allah telah kita rasakan. Semua permasalahan kehidupan akan selalu diberikan jalan keluar oleh Allah SWT.

 

Ditulis oleh : Miftachul Arif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *