Daftar Isi
Pendahuluan
Pada dasarnya agama Islam tidak melarang suatu permainan yang menjadi hal yang mengasyikkan, yang dilarang oleh agama Islam adalah segala sesuatu yang bisa merugikan dan tidak bermanfaat bagi manusia, entah di dunia ataupun di akhirat. Sehingga andaikan ada hal yang dianggap mengasikkan oleh manusia tapi pada hakikatnya merugikan, maka Islam pasti melarangnya. Jadi jangan sampai hanya karena hal yang diangggap mengasikkan, kita malah terjerumus dalam kerugian dan kesengsaraan.
Dalam qoidah fiqih di jelaskan
اْلأَصْلُ فِي اْلمُعَامَلَةِ اْلإِبَاحَةُ إِلاَّ أَنْ يَدُلَّ اْلدَلِيْلُ عَلَى تَحْرِيْمِهَا
“Hukum asal dalam urusan muamalah adalah boleh dilakukan, kecuali ada dalil yang mengharamkannya”
Jadi dapat di pastikan bahwa setiap perkara yang diharamkan pasti mendatangkan madlorot (bahaya baik dunia/akhirat), Maka konsekwensinya harus di hilangkan. sesuai qoidah :
اْلضَرَرُ يُزَالُ
“Segala Mudharat (bahaya) harus dihilangkan”
Langkah yang harus dilakukan ketika menghindari suatu kemudlaratan adalah menghindari semua itu dengan kadar batas kemampuan.
Sesuai qoidah :
اْلضَرَرُ يُدْفَعُ بِقَدْرِ اْلاِمْكَانِ
“Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin”
Dalam kaidah fikih juga di jelaskan prioritas dalam agama yg harus di dahulukan adalah mencegah kerusakan daripada mengambil kemaslahatan.
دَرْءُ اْلمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ عَلَى جَلْبِ اْلمَصَالِحِ
“Mencegah kerusakan (mafsadah) harus didahulukan daripada mengambil kemashlahatan”.
Macam-macam permainan dalam sudut pandang fiqih
Dari sekian banyak macam permainan yang ada, dalam kacamata fikih dapat di kelompokkan menjadi dua:
- Permainan dari sarana / alat untuk berperang. seperti pacuan kuda, unta, gajah (musabaqoh) dan memanah, menembak (munadlolah) dll. Hukum mengikutinya sunat baik ada janji iwadl atau tidak.
- Permainan dari yang bukan sarana/alat untuk berperang.
Pengelompokan jenis permainan yang bukan saran / alat untuk berperang
Adapun yang jenis yang kedua ini kita dapat kelompokkan menjadi 4 jenis karakter dan sifat :
- Permainan yang membahayakan seperti tinju, panjat tebing, gulat, akrobat (sircus), terjun payung, pencak silat, tinju, matador dan sebagainya. Hukum mengikuti permainan ini boleh selama ada penyangkaan kuat akan keselamatan sang pemain dan tidak ada perjanjian iwadl (transaksi).
- Permainan yang mengandalkan kepandaian otak seperti catur. Permainan ini boleh selama tidak menjadikan lalai meninggalkan sholat dan tanpa ada iwadl (transaksi/ganti).
- Permainan yang mengandalkan keberuntungan semata dan memakai iwadl seperti dadu, domino, remi dll. hukum mengikutinya mutlaq haram.
- Permainan yang menggunakan hewan. Dan permainan ini mungkin terjadi menyakiti hewan seperti: adu domba, sabung ayam dll. Hukum permainan haram mutlaq. Tidak menyakiti hewan seperti adu burung (manggung)i dll. Permainan ini boleh bila tanpa iwadl (transaksi)
Melihat jenis, sifat dan karakter permainan di atas menurut kacamata fikih mempunyai konsekwensi hukum yang berbeda2 berdasarkan kemaslahatan dan kemadlorotannya, ada yang boleh, di anjurkan, makruh hingga haram.
- Permainan yang mubah semisal lomba lari, lomba perahu dll yaitu permainan yang karakter dan sifatnya memenuhi syarat : tidak ada unsur hinaan yang merendahkan harga diri. Tidak menyebabkan dhoror pada manusia atau hewan. Tidak memalingkan dari sholat atau kewajiban agama yang lain. Tidak mengarahkan pada dusta atau hal-hal lain yang diharamkan.
- Permainan yang dianjurkan semisal main panah-panahan pada sasaran (tembak-tembakan kalau jaman sekarang) atau lainnya yang bermanfaat melatih perang (pertahanan diri).
- Permainan yang makruh seperti bermain adu burung atau merpati, karena hal itu tidaklah pantas bagi orang yang terhormat serta membiasakannya bisa memalingkan dari berbuat suatu yang maslahat dan dari amal ibadah.
- Permainan yang haram contohnya permainan yang mengandung unsur qimar (judi)ْ
الموسوعة الفقهية الكويتية ٣٥/ ٢٦٨-٢٦٩
اللَّعِبُ مِنْهُ مَا هُوَ مُبَاحٌ وَمِنْهُ مَا هُوَ مُسْتَحَبٌّ وَمِنْهُ مَا هُوَ مَكْرُوهٌ وَمِنْهُ مَا هُوَ مُحَرَّم
فَمِنَ اللَّعِبِ الْمُبَاحِ الْمُسَابَقَةُ الْمَشْرُوعَةُ عَلَى الأَْقْدَامِ وَالسُّفُنِ وَنَحْوِ ذَلك…..
وَإِبَاحَةُ اللَّعِبِ إِنَّمَا يَكُونُ بِشَرْطِ أَنْ لاَ يَكُونَ فِيهِ دَنَاءَةٌ يَتَرَفَّعُ عَنْهَا ذَوُو الْمَرُوءَاتِ، وَبِشَرْطِ أَنْ لاَ يَتَضَمَّنَ ضَرَرًا فَإِنْ تَضَمَّنَ ضَرَرًا لإِِنْسَانٍ أَوْ حَيَوَانٍ كَالتَّحْرِيشِ بَيْنَ الدُّيُوكِ وَالْكِلاَبِ وَنِطَاحِ الْكِبَاشِ وَالتَّفَرُّجِ عَلَى هَذِهِ الأَْشْيَاءِ فَهَذَا حَرَامٌ، وَبِشَرْطِ أَنْ لاَ يَشْغَل عَنْ صَلاَةٍ أَوْ فَرْضٍ آخَرَ أَوْ عَنْ مُهِمَّاتٍ وَاجِبَةٍ فَإِنْ شَغَلَهُ عَنْ هَذِهِ الأُْمُورِ وَأَمْثَالِهَا حَرُمَ، وَبِشَرْطِ أَنْ لاَ يُخْرِجَهُ إِلَى الْحَلِفِ الْكَاذِبِ وَنَحْوِهِ مِنَ الْمُحَرَّمَاتِ…..
وَمِنَ اللَّعِبِ الْمُسْتَحَبِّ الْمُنَاضَلَةُ عَلَى السِّهَامِ وَالرِّمَاحِ وَالْمَزَارِيقِ وَكُل نَافِعٍ فِي الْحَرب….
وَمِنَ اللَّعِبِ الْمَكْرُوهِ اللَّعِبُ بِالطَّيْرِ وَالْحَمَامِ لأَِنَّهُ لاَ يَلِيقُ بِأَصْحَابِ الْمَرُوءَاتِ وَالإِْدْمَانُ عَلَيْهِ قَدْ يُؤَدِّي إِلَى إِهْمَال الْمَصَالِحِ وَيَشْغَل عَنِ الْعِبَادَاتِ وَالطَّاعَاتِ
وَمِنَ اللَّعِبِ الْمُحَرَّمِ عِنْدَ الْفُقَهَاءِ: كُل لُعْبَةٍ فِيهَا قِمَارٌ لأَِنَّهَا مِنَ الْمَيْسِرِ الَّذِي أَمَرَ اللَّهُ بِاجْتِنَابِهِ
Jenis permainan berbahaya , perkiraan , pemikiran dan menyakitkan hewan
( الفتاوي الكبرى : 4 / 262)
اهـ فعلم منه ما قلناه لإن التردد بالسيوف والرماح ومراماة الأحجار السهام قد يقع فيها جرح وهلاك ومع ذلك لم ينضروا إليه لغلبة السلامة وكونه نافعا للحرب ليس هو العلة في التجويز مطلقا وإنما هو علة بالتجويز بعوض ألا ترى إلى تجويزهم والمراماة بالسهام والأحجار بلا عوض مع عدم نفيها في الحرب وليس علة ذلك إلا غلبة السلامة فيها فهكذا ما في السؤال يجوز لغلبة السلامة وإن فرض أنه غير نافع في الحرب وليس هذا من الإشارة على مسلم بالسلاح المنهي عنها لأن محل النهي في إشارة مخيفة أو يتولد عنها الهلاك قريبا غير نادر كما هو ظاهر.
( ألسرقاوي : 2/424_ 425)
بخلاف الطاب فحرام مطلقا وكذا مهارسة الديكة ومناطحة الكباشلأنه سفه ومن فعل قوم لوط الذين أهلكهم الله تعالى بذنوبهم الخ.
( نهاية المحتاج : 8 / 295 )
( ويحرم اللعب بالنرد على الصحيح ) لخبر مسلم ( من لعب بالنرد كأنما غمس يده لحم خنزير ودمه في رواية لأبي داود ( وقد عصى الله ورسوله ) وهو صغيرة وفارق الشطرنجي بأن معتمده الحساب الدقيق والفكر الصحيح ففيه تصحيح الفكر ونوع من التدبير. ومعتمد النرد الحزر والتخمين المؤدي إلى غاية من السفاهة والحمق . قال الرافعي ما حاصله : ويقاس بهما ما في معناهما من أنواع اللهو.
Permainan yg bermanfaat untuk peperangan (pertahanan diri)
( ألباجوري :2/307)
( قوله وتصح المسابقة ) أي بعوض وبغيره على تفصيل يأتي في العوض كما سيذكره المصنف وسيدخل عليه الشارح بقوله واعلم إن عوض المسابقة الخ وقوله على الدواب أي التي تنفع في القتال _ إلى أن قال _ وبينه بالأنواع الخمسة فلا تجوز المسابقة على غيرها
Permainan mesin capit boneka
Saat ini marak sekali permainan mesin boneka capit. Prakteknya adalah pemain diharuskan menukar sejumlah uang dengan koin untuk bermain. Koin tersebut dimasukkan ke dalam mesin boneka capit agar dapat mengaktifkan mesin. Setelah aktif, pemain dapat menggerakkan capit ke posisi tertentu untuk meraih hadiah (boneka) yang disediakan di dasar kotak mesin dalam batas waktu tertentu. Apabila pemain berhasil mencapit hadiah (boneka) hingga sampai ke kotak keluar maka hadiah dapat dimiliki pemain. Apabila tidak berhasil maka pemain tidak mendapatkan apapun.
Dalam permainan ini, orang yang menyediakan permainan merupakan orang yang paling beruntung karna mereka pasti mendapatkan uang dari setiap orang yang ingin bermain, walaupun terkadang juga bisa rugi ketika si Pemain bisa mengapit boneka tersebut. Sedangkan pemain menjadi orang yang mungkin untung karena mungkin dapat boneka, mungkin juga rugi karena sudah pasti dia harus memberi uang walaupun dia tidak dapat bonekanya.
bila berhasil mencapit sebuah boneka maka akan mendapatkan boneka tersebut. Bagi orang yang ingin memainkan permainan ini diharuskan memberi uang yang lebih murah dari harga bonekanya kepada orang yang menyediakan permainan ini. Permainan ini mengandalkan ketangkasan dan perhitungan yang baik, sehingga patut saja kalau banyak orang yang gagal dalam memainkan permainan ini. Hanya saja, dengan adanya suatu hadiah boneka yang bisa didapat hanya dengan memberi uang yang sedikit, menjadikan banyak orang yang ingin mencoba peruntungannya.*
Dalam syariat segala permainan apapun tidak boleh mengandung unsur peruntungan karna termasuk bentuk perjudian atau disebut sebagai qimar, sebab perjudian merupakan perbuatan dosa yang besar, sebagaimana firman Alloh:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا”{البقرة: 219}
Artinya; Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamer dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya”
Allah SWT juga berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. AlMa’idah [5]: 90)
Dalam hal ini al mahally sangat tegas :
وَقَال الْمَحَلِّيُّ: صُورَةُ الْقِمَارِ الْمُحَرَّمِ التَّرَدُّدُ بَيْنَ أَنْ يَغْنَمَ وَأَنْ يَغْرَمَ
“Al Mahally berkata: Bentuk judi haram adalah permainan yang mengandung dua pilihan antara untung dan rugi (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah AlKuwaitiyah, Juz 39, h. 404)
Dalam Hasyiyah Bujairimi ala Al Manhaj : VI/376 juga di jelaskan:
قوله والميسر هو القمار وهو ما يكون فعله مترددا بين أن يغنم وأن يغرم صغيرة إن لم يؤخذ مال وإلا فكبيرة. إهـ (البجيرمي على المنهج الجزء السادس صحيفة 376)
“Maisir” adalah judi (jawa:totoan) yakni sesuatu yang dilakukan itu memungkinan untung dan rugi ; rugi kecil apabila tidak menyita harga dan rugi besar apabila dengan taruhan harta
Begitu juga di jelaskan dalam kitab is’adur rofiq :
وَمِنْهَا اْللَعْبُ بِنَحْوِ ذَلِكَ مِنْ كُلِّ لَعْبٍ فِيْهِ قِمَارٌ وَصُوْرَتُهُ اْلمُجْمَعُ عَلَيْهَا أَنْ يُخْرَجَ العِوَضُ مِنَ اْلجَانِبَيْنِ مَعَ تَكَافُئِهِمَا وَهُوَ اْلمُرَادُ مِنَ اْلمَيْسِر فِي اْلأَيَةِ وَوَجْهُهُ اْلحُرْمَةُ أَنَّ كُلَّ وَاحِدٍ مُتَرَدِّدٌ بَيْنَ أَنْ يَّغْلِبَ صَاحِبَهُ فَيَغْنَمُ اَوْ يَغْلِبَهُ صَاحِبُهُ فَيُغْرَمُ
Diantaranya adalah bermain setiap permainan yang mengandung judi. Bentuk permainan yang disepakati adalah kedua belah pihak mengeluarkan kompensasi/biaya yang sepadan. Permainan ini adalah judi yang diharamkan oleh ayat judi. Alasan keharamannya karena setiap pihak bisa menang sehingga untung atau bisa kalah sehingga merugi.
(Muhammad bin salim bin sa’id ba bashil As Syafi’i, Is’adur rafiq wa bughyah as shadiq, h.102).
Maka dapat disimpulkan bahwa Hukum dari memainkan permainan mesin boneka capit adalah haram karena terdapat unsur perjudian yaitu dengan memakai iwadl & bersifat spekulatif(untung-untungan).
Wallahu a’lam bis showab.
Semoga bermanfaat
LBMNU PORONG – ASWAJA NU CENTER PORONG