Kedungbulus,Poin NU Porong – Rutinan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Porong dilaksanakan setiap sebulan sekali. Kali ini bertempat dimusholla Baiturrahman Dusun Kedungbulus Desa Pesawahan Porong Sabtu malam (18/02/2023).
Dihadiri oleh seluruh pengurus ranting Gerakan Pemuda Ansor se-kecamatan Porong, acara ini tetap berlangsung penuh khidmat ditengah-tengah gerimis yang terus menerus mengguyur.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan maulid Diba’ serta istighosah sebagai tujuan utama dari kegiatan Rijalul Ansor. Seperti diketahui bahwasanya Rijalul Ansor merupakan ruh utama dari organisasi GP Ansor, momen ini merupakan salah satu mujahadah agar senantiasa memperoleh karunia dan pertolongan Allah SWT untuk berkhidmat di GP Ansor.
“Amal seorang hamba yang pertama kali diperhitungkan Allah dihari kiamat adalah sholat”, terang ustad Muntaha saat penyampaian materi.
Kalau didunia teknologi ada yang namanya memory card dengan kapasitas besar sampai tera byte dan mampu menyimpan dokumentasi serta file-file yang luarbiasa besar. Dalam diri setiap manusia juga terdapat alat untuk merekam segala tindak tanduk dan perbuatan selama hidup didunia dengan kapasitas yang tidak terhingga.
“Buku catatan amal manusia jika di ibaratkan kartu memori, maka catatan amal ini kapasitasnya tidak terbatas. Jadi semua perbuatan selama kita hidup akan dapat diputar ulang diakhirat kelak”, lanjut beliau.
“Nah pada saat memutar ulang rekaman ini, hal yang pertama kali dilihat adalah sholat kita. Jika catatan kita baik tetapi sholat kita buruk maka semua catatan akan menjadi merah,”terangnya.
Lisan serta semua anggota tubuh kita akan menjadi saksi dihadapan persidangan Allah SWT tentang baik buruknya amal kita selama hidup didunia.
Oleh karena pentingnya sholat inilah maka Allah SWT menurunkan secara langsung perintah sholat kepada baginda nabi Muhammad SAW pada saat Isra’Mi’raj tanpa melalui perantara malaikat Jibril.
Didalam sholat terdapat pula doa yang sangat dahsyat sekali dari seorang hamba kepada sang pencipta yakni bacaan doa diantara dua sujud :
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”
Lebih lanjut beliau menyampaikan dari gurunya bahwasanya tidak ada thariqah yang lebih utama dibandingkan dengan meninggalkan kemaksiatan. Jika di ibaratkan, dosa atau maksiat serupa dengan virus yang akan terus menggerogoti tubuh.
” Maka dari itu saya sangat senang sekali dengan kegiatan Rijalul Ansor seperti ini karena salah satu cara untuk membentengi diri dari maksiat adalah membaca Al Qur’an serta membaca sholawat nabi,” tuturnya.
“Jasad manusia memerlukan asupan nutrisi dari makanan yang dimakan, maka ruh manusia juga memerlukan asupan nutrisi dari berbagai hal positif seperti ini,”pungkasnya.
Kedua hal ini harus seimbang agar kehidupan manusia dapat berjalan dengan semestinya sesuai dengan tuntunan Allah SWT yakni tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya.
Diakhir materi beliau berpesan kepada seluruh sahabat ansor, diriwayatkan dari guru beliau KH. Maimun Zubair agar jangan sampai memakan makanan yang syubhat atau bahkan haram agar kita mudah untuk menerima hidayah dan kebenaran dari Allah SWT.
Pewarta : M. Fathoni / Ahmad Didit Waluyo
Editor : Miftachul Arif