Lailatul ijtima LDNU Porong, sarana untuk silaturahmi dan merekatkan hubungan emosional antar kader NU

Kebakalan,POIN NU Porong. Lailatul Ijtima LDNU Porong dilaksanakan hari ini Jum’at malam (14/10) bertempat di masjid Al Mubarokah ranting NU Kebakalan. Acara dimulai dengan sholat-sholat sunnah dan dilanjutkan dengan pembacaan istighosah serta sholawat nabi oleh ISHARINU Porong. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh ustadz Ikhya’ Ulumuddin irama dengan nada yang sangat menyentuh hati mampu membawa para jamaah untuk merenung dan meresapi apa yang sedang disenandungkan.

Disela-sela acara informasi organisasi, disampaikan bahwa MWCNU Porong tengah bersiap untuk mengahadapi visitasi NU award 2022 oleh PCNU Sidoarjo pada tanggal 16 Oktober 2022. Ada 2 ranting yakni ranting NU Kebakalan dan Pesawahan yang akan maju dalam proses visitasi oleh tim PCNU Sidoarjo tersebut. Selain itu dilakukan pula proses serah terima serta launching bulletin POIN NU dari tim LTNNU kepada LAZISNU secara simbolis. Bulletin ini merupakan sarana publikasi semua kegiatan NU beserta banom dan lembaganya serta fokus utama kegiatan NUCare LAZISNU Porong. Tujuan diterbitkannya bulletin ini agar syiar Nahdlatul Ulama diwilayah Porong semakin berkibar.

Penyerahan bulletin kepada LAZISNU

Puncak acara di isi dengan ceramah agama oleh KH Sholeh Qosim, M.Si dari Sidoarjo. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini sangat bagus sekali apabila diisi dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an. Secara batiniyah hal ini merupakan salah satu bentuk upaya kita sebagai manusia untuk mengentuk pintu langit agar rahmat Allah senantiasa menetes. “Salah satu sifat Allah SWT adalah Ar-rahman dan Ar-rahim. Sifat Ar-rahman berarti Allah senantiasa menyayangi semua hamba-Nya didunia tanpa pilih kasih baik kepada muslim maupun non muslim sekalipun. Sedangkan sifat Ar-rahim berarti Allah hanya merahmati orang-orang yang iman dan bertakwa kepada-Nya” tutur beliau.

Apabila kita sebagai manusia berhasil menyerap sifat rahman ini maka akan di ikuti dengan sifat rahim. Hal ini berarti dalam kehidupan sehari-hari kita akan senantiasa bersikap baik kepada siapapun. Entah itu kepada kaum nonmuslim, para pemaksiat dan lain sebagainya.

Baca juga  MWCNU : Lailatul Ijtima, Malaikat Pun Ikut Mendoakan

Selain itu beliau juga menyampaikan surat Ali Imran ayat 159 sebagai berikut :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”

Sebagai kader Nahdlatul Ulama khususnya sebagai pimpinan baik ditingkat ranting maupun MWC, kita harus meneladani sikap kepimpinan baginda nabi Muhammad SAW. Beliau selalu bersikap lemah lembut serta welas asih kepada semua orang. Sikap ini harus kita teladani didalam perjuangan Nahdlatul Ulama. Harus selalu mengedepankan sifat welas asih dan penyayang dalam perjuangan.

Diakhir acara, KH Sholeh Qosim menyerahkan buah tangan berupa papan dinding yang berisi sejarah Nahdlatul Ulama, visi misi serta fikrah (cara fikir) Nahdlatul Ulama dalam gerakan organisasinya. Hal ini beliau lakukan sebagai amanat dari sang guru KH Muchid Muzadi apabila sedang berdakwah dimasjid atau musholla NU, sang guru berpesan agar beliau selalu membawa buah tangan.



Pewarta       : Abdul Hamid

Editor          : Miftachul Arif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *