Sidoarjo,Poin NU Porong. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) adalah suatu pelayanan kesehatan yang optimal, searah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat. Cedera bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dapat dialami oleh siapa saja. Keadaan gawat darurat dapat disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan dan bencana alam. Penyakit dapat berupa : kejiwaan, kejang demam, stroke, muntaber, demam berdarah dan lain-lain. Sedangkan kecelakaan dapat berupa : kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, bencana alam, dan lain-lain. Pada umumnya yang menangani pertama kali penderita gawat darurat di tempat kejadian adalah masyarakat yang dikenal dengan istilah “orang awam”. Di organisasi Nahdlatul Ulama khususnya ada lembaga yang bersinggungan dengan hal ini yakni LAZISNU dengan program NUCare, LKNU sebagai lembaga kesejahteraan warga nahdliyin serta LPBINU atau Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama.
Untuk meningkatkan kemampuan para relawan yang tergabung di NUCare, LKNU serta LPBINU maka hari ini Sabtu (01/10) Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo bekerja sama dengan Polres Sidoarjo mengadakan pelatihan PPGD dan safety riding diaula Darun Naim lantai 3 RSI Siti Hajar Sidoarjo. Pelatihan ini sangat penting sekali untuk diadakan mengingat sampai dengan hari ini total ada 15 MWCNU di Sidoarjo yang sudah memiliki layanan ambulans.
Pada awal sebelum pelatihan dimulai panitia mendemonstrasikan bagaimana tentang safety briefing bila terjadi kebakaran kemudian dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal wathon
Ketua Badan Pelaksana Mabarot Nahdlatul Ulama Siti Hajar Hj. Siti Lutfiah pada saat menyampaikan sambutan bahwa kegiatan sangat perlu sekali diadakan secara rutin. Mengingat di wilayah PCNU Sidoarjo sudah ada total 15 MWCNU yang memiliki layanan ambulans sendiri.
Ketua tanfidziyah PCNU Sidoarjo H. Zaenal Abidin dalam sambutannya mengatakan bahwa NU itu bukan hanya pasal tahlil, pergi ke makam dlsb. Akan tetapi NU juga peduli atas duniawi dan akhirat misalnya tentang musibah yang ada pada lembaga NU ada LPBINU yang memiliki peran saat terjadi bencana alam maupun seperti saat covid 19 yang akan bekerja sama dengan lembaga yg lain seperti LKNU. Beliau juga menuturkan LAZISNU juga menjadi tombak ekonomi karena seluruh shodaqoh dan kaleng dikumpulkan ke LAZISNU yang akan dibutuhkan untuk masyarakat NU tentunya baik dari segi kesehatan maupun kepentingan umat lainnya.
Wakil direktur pelaksana dr. Mudji Retnaninrini,S.Pa menyampaikan rasa syukur karena pelatihan PPGD dan safety riding ini. Beliau berharap agar materi pelatihan dapat menjadi bekal kepada para petugas serta sopir ambulans di setiap MWCNU supaya menjadi tanggap dan cekatan apabila dibutuhkan disaat genting. Tentunya untuk kepentinan masyarakat umum dan warga nahdliyin pada khususnya.
dr Sutrisno spesialis anastesi menjelaskan bagaimana tata cara menangani saat ada musibah di jalan raya. “Kita harus mengurangi penderitaan korban tentunya itulah fungsi dari PPGD dan kita yang mempunyai ilmunya harus langsung menangani dengan cepat dan profesional” tuturnya. Beliau menjelaskan dengan alat simple saja kita bisa membantu mereka yang sedang mengalami musibah salah satunya dengan sendok dan sapu tangan yang berfungsi untuk membantu pernafasan bagi korban agar ada udara masuk ke paru-paru korban setelah itu beliau menjelaskan fungsi dari neck support. Beliau menjelaskan dengan seksama algoritma atau tata cara PPGD mulai dari penjelasan mengamankan korban dari tempat terjadinya bencana, pengamatan luka atau masalah apa yg di derita korban kemudian penanganan dan pelarian.
Pewarta : Abdul Hamid
Editor : Miftachul Arif