POIN NU PORONG – Peringatan Isra’ mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW terasa begitu membahana tahun ini. Kegiatan tersebut banyak kita temukan baik di instansi pemerintahan maupun kemasyarakatan. sebut Saja salah satunya di Sekolah Dasar Negeri Gedang 1 yang terletak di Jalan WR. Supratman No. 35 kelurahan Gedang Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo, tidak mau kalah dengan instansi instasi lainnya.
Meskipun pelaksanaan peringatan moment bersejarah bagi ummat Islam tersebut terlambat 2 hari karena menyesuaikan jadwal kegiatan sekolah, namun tidak mengurangi rasa khidmat, khusu’ serta antusiasnya warga sekolah dalam mengarungi even ini sebagai bentuk manifestasi rasa terima kasih untuk Nabi yang telah membawa buah tangan terindah dari Robbul Izzati berupa sholat lima waktu.
Ketua Panitia pelaksana sekaligus Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gedang 1 mengatakan bahwa, Kegiatan peringatan Isra’ mi’raj tahun ini terasa begitu special karena berada di awal kebangiktan Nahdlatul Ulama’ era kedua dalam hitungan abad. karena istimewanya moment ini.
Neng Ellys sapaan akrab dari ketua panitia pelaksana tersebut mengatakan bahwa sudah berusaha mengatur schedule kegiatan sedemikian rupa sehingga terasa special di hati setiap warga sekolah. Dalam even kali ini ada berbagai macam kegiatan yang melibatkan semua warga sekolah. seperti pawai ta’arruf peserta didik dengan di iringi drum band lembaga maupun kegiatan kegiatan lainnya.
Disamping itu, dalam even ini terasa spesial karena ada peluncuran program baru sebagai jawaban atas ucapan salam dari ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ Dr. KH Yahya Cholil Staquf “Selamat Datang bangsa Indonesia di abad kedua kebangkitan Nahdlatul Ulama”.
Program baru tersebut adalah penguatan karakter siswa dalam hal pembiasaan sholat dhuha dalam bingkai GS – JADHU (Gerakan Sholat Berjjama’ah Dhuha). Mungkin di kalangan dunia formal lainnya itu mah biasa, sudah kami lakukan dari dulu, tapi di lembaga ini merupakan langkah awal yang pasti akan ikut andil merawat jagat membangun peradaban melalui penguatan karakter profil pelajar pancasila dengan aksi nyata.
Buasim, M.Pd selaku Kepala Sekolah juga menambahkan bahwa, momen ini dijadikan sebagai pembuktian awal sekolah kami dalam mengarungi awal kebangkitan ummat di era abad kedua Nahldatul Ulama’.
“Aksi nyata dalam mewujudkan komitmen kami dalam andil merawat jagat membangun peradaban. selain peluncuran progam GS – JADHU, sekolah kami juga melakukan tasmi’ yakni memperdengarkan hasil hafalan perdana kepada khalayak umum tentang hasil peserta didik yang mengikuti program hafidz Qur’an Juz 30. setelah berjalan kurang lebih 8 bulan, Al Hamdulillah peserta hafidz Qur’an telah menghafal juz 30 dengan lancar,“ tuturnya.
“Sebagai tambahan informasi, bahwa di lembaga kami juga telah didirikan Taman pendidikan AL Qur’an (TPQ) Madinatul Ilmi SDN Gedang 1 delapan bulan yang lalu”, imbuhnya.
Senada dengan kepala sekolah, Ketua Takmir Musholla Madinatul Ilmi SDN Gedang 1 sekaligus sekretaris FKK TPQ Kecamatan Porong Khairuddin, S.Pd – juga menambahkan bahwa TPQ di lembaga ini sesuai dengan settingan awal menyasar peserta didik yang tidak pernah ngaji sama sekali karena terkendala biaya ataupun kendala kendala lainnya. Komitmen TPQ ini ingin membantu warga sekolah terutama anak yatim yang belum mengaji agar paham dengan seni baca tulis al qur’an, sehingga bisa sedikit demi sedikit paham akan ajaran agamanya.
Khairuddin juga menambahkan, dari awal berdirinya TPQ ini sudah mengusung tujuan besar berupa penanaman karakter siswa untuk melaksanakan keagamaan yang cenderung berorientasi agar semangat peserta didik berkeinginan kuat mondok setelah lulus dari lembaga formal.
“Amaliyah amaliyah yang berciri khas ke NU –an begitu terasa dalam pelaksanaan kegiatan di lembaga ini. Di Sekolah Dasar Negeri tiap harinya terdengar lantunan syair kitab Aqidatul Awam dan kutubut turots lainnya yang masih dalam antrian untuk dikaji begitu terasa istimewa mas,” imbuhnya.
‘Momen peringatan Isra’ mi’raj tahun ini merupakan momentum bagi sekolah kami dalam menafsiri slogan yang didengungkan PBNU pada perhelatan resepsi puncak satu abad Nahdlatul Ulama’ dua pecan lalu berupa merawat Jagat membangun peradaban,” tandasnya.