Kedungsolo, POIN NU Porong. Kegiatan rutin diba’ kubro Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Porong dilaksanakan pada Minggu (20/11) bertempat dibalai desa ranting Kedungsolo Porong. Rutin diadakan setiap sebulan sekali bergantian disemua ranting Fatayat NU se-kecamatan Porong. Mengusung tema “Meneguhkan Aswaja menuju Fatayat NU yang mandiri dan berkarya” acara pagi ini di ikuti oleh seluruh kader Fatayat NU Porong.
Dihadiri pula oleh jajaran pengurus tanfidziyah MWCNU Porong, dalam sambutannya ketua MWCNU Porong menyampaikan bahwa sebagai kader Fatayat tidak boleh berkecil hati dalam menjalankan roda organisasi. “Terus bangunlah komunikasi yang baik antara organisasi dengan pemerintah desa, badan otonom lain bahkan dengan induk yakni Nahdlatul Ulama. Insya allah jika komunikasi ini terjalin dengan baik maka semua kegaiatan akan dapat berjalan sesuai dengan harapan kita” tutur beliau.
Ada hal yang cukup menarik pada gelaran diba’ kubro kali ini yaitu pengenalan produk sayuran hidroponik yang dikelola oleh lembaga perekonomian PAC Fatayat NU Porong. Selain itu, ada juga usaha buah-buahan segar yang juga dikelola oleh Fatayat NU Porong. Sayuran hidroponik ini beragam jenisnya antara lain sawi samhong, pakcoy serta selada air. Saat ditemui oleh tim Poin NU Porong, ketua lembaga perekonomian PAC Fatayat NU Porong sahabat Eka menyampaikan bahwa Fatayat NU Porong akan terus meningkatkan kemandirian dalam berorganisasi melalui lembaga perekonomian. ” Alhamdulillah hari ini kami launching hasil pertanian hidroponik. Sistem yang kami pakai sementara ini by order melalui grup whatsapp Fatayat NU Porong, apabila ada pembeli akan dibawakan saat acara diba’ kubro” jelas beliau.
Acara inti di isi dengan ceramah agama oleh Ustadz M. Syifa’ yang menyampaikan pentingnya ikhlas dalam berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama. Beliau meyakini bahwa barangsiapa yang membulatkan tekad dan ikhlas untuk mengabdi kepada NU maka akan dianggap sebagai santrinya mbah Hasyim Asy’ari. Untuk masalah rezeki dan kebutuhan hidup akan senantiasa dijamin oleh Allah SWT.
“Saya ini aktif di organisasi JQHNU, setiap hari fokus untuk berdakwah dijalan Allah melalui Al Qur’an. Alhamdulillah sampai dengan hari ini semua kebutuhan hidup saya senantiasa dicukupi oleh Allah SWT” tutur beliau.
Ada cerita menarik yang pernah dialami oleh beliau pribadi, waktu itu beliau yang sehari-hari menyambi sebagai seorang petani buah-buahan misalnya melon, semangka dll. Hasil panen beliau sudah dihitung dan diperkirakan akan mendapatkan sebanyak 3.5ton dengan perolehan penjualan 21 juta rupiah. Ndilalah menjelang panen buah yang siap dipetik diserang oleh hama dan hanya dibeli dengan harga yang sangat murah oleh pengepul. Berbekal keyakinan dan iman bahwa barangsiapa yang menolong Allah akan ditolong oleh-Nya. Berselang 2 hari ada seseorang yang mencari tanah untuk dibeli dengan harga berapapun. Alhamdulillah melalui perantara beliau tanah tersebut laku tanpa ditawar dan diberi tips yang nilainya hampir 1.5 kali lipat dari perkiraan hasil panen yang gagal kemarin.
“Sing penting panjenengan sebagai seorang organisatoris, kalau bisa mencari suami atau istri juga sama-sama dari organisasi. Hal ini penting agar dalam berumah tangga muncul saling pengertian antar suami dan istri” lanjut beliau. Beliau juga menambahkan bahwa dalam berorganisasi harus senantiasa dibekali rasa sabar karena organisasi ini tempat berkumpulnya berbagai macam fitnah.
“Dikritik, dihujat atau bahkan difitnah dalam berorganisasi itu hal yang lumrah dan wajar. Jadi jangan berkecil hati serta terus semangat mengabdi serta menjalankan roda organisasi” imbuhnya.
Pewarta : Abdul Hamid
Editor : Miftachul Arif