Rapat koordinasi, persiapan resepsi satu abad Nadhlatul Ulama

Surabaya,POIN NU Porong. PBNU menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (15/11). Jawa Timur, tepatnya Sidoarjo akan menjadi tuan rumah resepsi satu abad NU.

“Kami melakukan koordinasi secara menyeluruh di Jawa Timur ini karena akan menjadi tuan rumah resepsi akbar peringatan satu abad Nahdlatul Ulama nanti (2023). Insyaallah di Sidoarjo (lokasinya),” kata Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.

Ulama yang akrab disapa Gus Yahya ini menyebutkan dalam resepsi satu abad NU nanti pihaknya akan menghadirkan 1 juta warga dari kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga kader NU.

PBNU, lanjut Gus Yahya, juga akan menggelar acara Muktamar Fiqih Internasional sebelum resepsi satu abad NU. Di mana dalam acara muktamar internasional itu akan diundang ratusan ulama se-dunia.



“Sebelum itu kita juga akan menyelenggarakan Muktamar Internasional pertama untuk fiqih peradaban. Kita akan mengundang sekitar 200-300 ulama dari seluruh dunia untuk berkumpul, mendiskusikan respons Islam atas skala peradaban yang kita hadapi sekarang,” tandasnya.

Sebelumnya, kegiatan diisi dengan tahlil yang dipimpin oleh Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. Kemudian dilanjutkan dengan Iftitah Rais Aam PBNU oleh KH Miftachul Akhyar, dan diakhiri doa yang dipimpin Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur.

Diketahui, agenda ini juga dihadiri oleh wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, Katib Aam KH Ahmad Said Asrori, Ketua PBNU Amin Said Husni, dan sejumlah tokoh yang lain.

Poin-poin sambutan ketua umum PBNU pada hari ini yakni

  1. Data terakhir survey warga yg merasa NU lebih dari 50 % dari jumlah umat muslim di Indonesia kira-kira lebih 150 juta orang.
  2. Kebesaran NU dan banyaknya warga NU bukan sebagai aset tapi sebagai tanggung jawab , dan ada 3 jenis tanggung jawab bagi seluruh pengurus NU beserta banom dan lembaga. Tanggung jawab ini berupa :
    (1) Tanggung jawab internal kepada warganya.(2) Tanggung jawab kebangsaan yakni menjaga NKRI sebagaimana yg dilakukan oleh para muassis dengan fatwa resolusi jihadnya guna tercipta kemaslahatan umat dan rakyat Indonesia.

    (3) Tanggung jawab kemanusiaan, NU bertugas harus menjadi salah satu perkumpulan yang terus menyuarakan, mendorong dan menciptakan solusi alternatif dari problematika global yang melanda dunia dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan manusia diseluruh dunia karena pada huruf dhod dilarang NU melintasi bola dunia.



Baca juga  Menang Telak! PAC IPPNU Porong menuju semifinal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *