Puisi, panggilan jiwa

Puisi panggilan jiwa. Betapa bahagia qolbu ini melihat sang pujaan hati merona berseri.
Sungguh riang dan senang melihat sang laila memancarkan inner beauty
Hati Kais sangat berbunga, berbangga memandang sang lentera hati tersenyum reka
Menebar, menyebar bak panah mahabbah yang kian masa menggetarkan hati.
Namun ……
Terasa gersang jiwa ini
Terasa tandus landasan hati ini
Terasa gundul permukaan qolbu ini
tatkala erosi dan degradasi sikap sang pujaan hati
Yang kian hari kian menutup diri
Kian waktu semakin diam dengan langkah yang pasti untuk diri ini
Kian detik semakin menuju titik kulminasi menutup diri
Yaa Robbb !!!!
Mungkinkah ini pertanda akan siksa diri ini
Akibat kecerobohan sikap dan perilaku yang kurang manusiawi
Hanya mengagungkan keangkuhan diri tanpa memikirkan nasib sang pujaan hati
Meregang perasaan, merampas kebahagian, menghalang kodrati yang semestinya bisa diikhtiari
Ilaahiiiiiiii ……….
ku paham semua yang Kau gariskan
ku ngerti semua yang Kau pastikan
ku tahu semua yang Kau takdirkan, taaaapi …..
Don’t make me like this! Don’t give me unforgettable moment like this!
Learn me to understand this! Keep me always understand You!
You say ….. Take experience for your best teacher!
Know yourself, so you will know your god!
But now, I can’t know who am I?
Because I Never Study about Somethings have I done?

Puisi panggilan Jiwa Oleh Kang Udin 22 September 2022

 

Baca juga  Menyikapi perbedaan pasangan dengan rasa mahabbah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *