ASWAJA CENTER : Mengukur Algoritma Grafik Kesadaran Manusia

Poin NU Porong – Pagi itu, Semar didapuk menjadi pembicara tunggal oleh pemerintah kota setempat untuk memberikan penyuluhan pada masyarakat Desa Tertinggal. Sang walikota setengah ngetes sekaligus penasaran atas sosok Semar yang dianggap mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang bagi sebagian orang tak mungkin terselesaikan. Ketika diminta walikota untuk tampil, Semar sebenarnya juga setengah bingung. Pasalnya ia diminta berorasi mengenai pembangunan dan kemajuan tanpa ancer-ancer , pembangunan macam apa dan kemajuan seperti apa yang diinginkan oleh sang walikota.

“Bapak-bapak ingin desa kita maju apa mundur ?? “Tanya Semar membuka orasinya.

Majuuuuuu“jawab khayalak kompak.

“Maju ke depan apa maju ke belakang???”lanjut Semar .Sambil saling memandang muka, mereka hanya bisa berbisik.

” Jika saya maju ke depan itu berarti saya mundur dan menjauh dari orang yang berada dibelakang saya ” Semar menjelaskan.

” Dan jika saya maju ke belakang itu berarti saya mendekati orang yang berada di belakang saya sekaligus menjauh dari orang yang berada di hadapan saya “ Imbuhnya.

Sebagian kecil masyarakat Mulai paham, termasuk sinuwun walikota yang dari tadi diam-diam menyimak.

Kemajuan dan kemunduran sesungguhnya bukan masalah bergerak ke depan ataupun ke belakang. Akan tetapi lebih pada cara berpikir untuk apa kita mundur dan buat apa kita maju. Gerak seyogyanya diiringi dengan kesadaran. Sebab kesadaran itulah yang membedakan mana gerakan dan mana goncangan. Gerakan yang tanpa didasari dengan kesadaran bisa jadi hanyalah efek goncangan dari luar yang tidak menutup kemungkinan berpotensi merugikan atau menghalangi langkah kita.

Lantas, ika ada banyak goncangan, bagaimana caranya agar gerak kita tetap stabil dan tidak terkena efek negatif dari goncangan-goncangan tersebut?

Baca juga  Mengenal metode pengembangan diri berbasis cosmic intelligence ( kecerdasan semesta)

Caranya cukup mudah,bergeraklah dalam diam kemudian temukan sumber-sumber goncangan itu dan segera atasi secepat dan setepat mungkin.

Dari paparan tulisan diatas maka dapat kita ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Kita harus tahu dengan pasti apa tujuan kita untuk bergerak/berubah. Jangan sampai perubahan kita terkesan hanya ikut-ikutan tren saja.
  2. Kita harus mampu mengukur, kearah mana dan apa keuntungan serta kerugian yang akan kita peroleh.
  3. Dalam setiap permasalahan, segera temukan sumber masalah lalu selesaikan secepat dan setepat mungkin.

 

 

Ditulis oleh : M. Sholah Ulayya ( lingkar kosmik Jatim ) dengan disesuaikan seperlunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *