Mengolah Limbah Jadi Berkah (3) : Seri Pertanian Organik Pembuatan Pupuk Bokashi Dari Limbah Sawah

Poin NU Porong – Pupuk merupakan agen yang dibuat untuk memperbaiki sifat tanah serta memberikan tambahan nutrisi tanaman. Berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi 2 yaitu pupuk alami (organik) dan pupuk buatan (sintetis). Sedangkan berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk organik dibagi menjadi 2 yaitu pupuk organik padat (POP) dan pupuk organik cair (POC).

Selain berfungsi memperbaiki sifat tanah, pupuk organik juga berperan menambah bahan organik didalam tanah. Metode penggunaan pupuk organik sudah dikenal sejak sebelum abad ke-19, jika petani ingin memperoleh hasil yang tinggi maka mereka akan menambahkan sisa tanaman atau kotoran hewan kedalam tanah.

Banyak bahan sisa panen yang terkadang tidak dimanfaatkan oleh petani saat ini misalnya jerami dan sisa-sisa rumput. Rata-rata hanya dibakar saja untuk dimusnahkan. Padahal bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk alami yang kita sebut sebagai bokashi. Proses pembuatan jenis pupuk bokashi dipilih karena membutuhkan proses yang lebih cepat dibandingkan proses pembuatan jenis pupuk lain.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk bokashi sebagai berikut :

  1. Jerami 200Kg termasuk jenis rumput-rumput hijau dicacah menjadi ukuran 10-15cm
  2. Dedak 10Kg
  3. Sekam padi 200Kg
  4. Gula pasir 10 sendok makan
  5. EM4 200mL

Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air, jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata lalu siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai. Adonan digundukan di atas tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *