|Wunut, Poin NU Porong – Menjelang datangnya bulan suci ramadhan 1444H yang insya allah akan jatuh di akhir Maret 2023, maka jajaran pengurus ranting Nahdlatul Ulama Wunut Porong mengadakan mujahadah dalam rangka istirohah jam’iyyah atau yang dalam bahasa umumnya berarti semua kegiatan organisasi akan berhenti sejenak selama bulan Ramadhan.
Acara yang digelar pada Kamis (09/03/2023) ini dimulai sejak pagi hari dengan khotmil Qur’an bin nadhor oleh pimpinan ranting JQHNU Wunut, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan lainnya yakni sholawat banjari oleh Pimpinan Ranting IPNU IPPNU ranting Wunut serta mahallil qiyam oleh ISHARI NU Porong.
Acara inti dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibawakan oleh ustadz M. Yamin dan ceramah agama oleh KH M. Syarifudin (Gus Peyek) dari Sidoarjo.
Dai muda yang sedang naik daun ini mempunyai ciri khas dalam penyampaian materinya dengan humor-humor segar untuk menghibur jamaah. Selain itu beliau juga terkenal karena seringkali membagi-bagikan angpao atau sedekah uang kepada para jamaah khususnya para janda dan anak-anak yatim.
“Kunci kebahagiaan dan kesuksesan hidup dari seorang laki-laki atau kepala keluarga ada tiga hal yakni memuliakan ibunya, mertuanya serta memuliakan istrinya,” tutur beliau diawal materinya.
Memuliakan ibu atau orangtua kandung merupakan hal yang wajib dilakukan karena setiap orangtua sudah bersusah payah untuk membesarkan anak-anaknya. Sedangkan memuliakan mertua merupakan balas budi seorang suami atas jerih payah mertua dalam mengasuh dan membesarkan istrinya.
Hal terakhir yang menjadikan kunci kesuksesan seorang suami adalah karena sikapnya dalam memuliakan seorang istri. Jika seorang suami mampu memuliakan istrinya maka doa-doa yang baik akan senantiasa dipanjatkan oleh istri untuk suaminya.
Selain tiga hal tersebut ada 3 kewajiban seorang laki-laki yang harus dipenuhi untuk menuju kesuksesan hidup. Yang pertama yakni kewajiban untuk memberikan sebagian hartanya untuk kedua orangtua, mertua serta saudara perempuannya.
“Meskipun sudah memiliki suami, saudara perempuan tetap menjadi tanggungan dari saudara laki-lakinya sehingga meskipun sedikit kita sebagai seorang laki-laki untuk selalu memberikan sedikit dari harta kita untuk saudara perempuan,” lanjut beliau.
Diakhir materi beliau mengajak para hadirin khususnya kaum muda untuk senantiasa bersemangat dalam berkhidmah kepada Allah SWT.
“Jangan melihat siapa pematerinya disaat hendak datang kepengajian, meskipun yang diundang untuk mengisi materi adalah guru TPQ desa setempat maka harus tetap semangat untuk hadir sebagai bentuk khidmah kepada Allah SWT,”pungkasnya.