LWPNU, Pentingnya fasilitas ibadah bernadzhirkan NU

LWPNU, POIN NU Porong. Rapat kordinasi antar pengurus Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) Porong dengan pengurus LWPNU ranting, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama serta Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Porong digelar hari ini Jum’at (23/12) dikantor PPAT Achmad Fikri Hidayat yang sekaligus merupakan ketua LWPNU Porong.

Dengan dihadiri rois syuriyah dan ketua tanfidziyah MWCNU Porong, rapat kordinasi ini memiliki agenda penting yakni penyampaian program-program LWPNU Porong yang harus segera di follow up oleh seluruh pengurus LWPNU Porong.



“Menjadi tugas kita bersama untuk menjadikan sarana-sarana peribadahan semisal masjid dan mushollah yang telah diwaqafkan agar memiliki nadzhir NU. Hal ini mau tidak mau harus dilakukan untuk menyelamatkan anak cucu kita agar akidah ahlussunnah wal jamaah senantiasa terjaga” tutur rois syuriyah MWCNU Porong KH Lukman Marzuqi dalam khutbah iftitah.

Beliau juga menambahkan bahwa banyak sekali terjadi masjid-masjid serta mushollah yang semula dikelola oleh orang-orang NU kemudian diambil alih oleh kelompok sebelah yang menentang ajaran ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah.

Pengurus LWPNU Porong

Selain itu pembina LWPNU Porong Ustadz Sya’roni menyampaikan bahwa saat ini LWPNU Porong menemukan momentum yang tepat dalam susunan kepengurusannya.

“Pak Fikri ini kebetulan sehari-hari bekerja sebagai PPAT sehingga sangat cocok sekali untuk memimpin LWPNU Porong karena notabene harus berurusan dengan birokrasi pemerintah dalam pengurusan nadzhir NU” tutur beliau.

Sementara itu dalam penyampaian rencana program kerja, ketua LWPNU Porong Achmad Fikri Hidayat menyampaikan beberapa hal yaitu

  1. Penertiban database aset bernadzhir NU di wilayah Porong;
  2. Digitalisasi semua data aset bernadzhir NU;
  3. Pendampingan atau turba ke tiap-tiap masjid untuk dimintai berkas kepemilikan dan data-data lainnya.
Baca juga  Menyemai cinta dalam bahtera rumah tangga

“Banyak sekali pekerjaan rumah yang harus kita lakukan. Mengingat selama ini pendataan selalu dilakukan secara manual padahal tuntutan zaman sudah mengharuskan untuk digitalisasi semua jenis data” ungkap beliau.

Selain itu beliau juga menyampaikan banyak rata-rata pengurus LTMNU bahkan LWPNU sendiri jarang sekali mengetahui sistem informasi wakaf milik Nahdlatul Ulama.

“Sistem Informasi Wakaf Nahdlatul Ulama ( SIWAKNU) milik NU jarang sekali diketahui orang. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan kita semua dalam dunia digital. Harapan kami dengan menggandeng sahabat-sahabat Ansor dapat menjadi penggerak dimasing-masing ranting agar semuanya mau belajar dan paham tentang dunia digital ini” pungkas beliau.

Data Aset SIWAKNU

SIWAKNU adalah aplikasi manajemen data wakaf dan aset yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama (NU). Data yang disajikan dalam SIWAKNU ini adalah data hasil entrian dari masing-masing jenjang kepengurusan NU baik di wilayah (PWNU), cabang (PCNU), maupun MWC. Data ini akan terus bergerak seiring dengan aktifitas pendataan wakaf dan aset NU yang secara masif akan dilakukan.. Layanan ini dapat diakses melalui laman http://siwaknu.id

Berdasarkan data yang kami kutip dari laman SIWAKNU.id jumlah aset yang diwakafkan kepada NU sebanyak 14.389 dengan total luas tanah 6.470.675 m2. Alokasi terbesar digunakan sebagai tempat ibadah sebanyak 11.248.

 

Pewarta     : Miftachul Arif



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *