Krembung,POIN NU Porong. Peresmian dan pembukaan panti asuhan Masyitho 2 yang berada di desa Kandangan Kecamatan Krembung dilaksanakan pada Selasa siang (11/10). Acara ini sekaligus perayaan harlah panti Masyithoh, dihadiri segenap jajaran pengurus Muslimat NU Porong dan PC Muslimat NU Sidoarjo kegiatan ini berlangsung dengan meriah.
Prosesi acara dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan suasana panas menyengat akan tetapi anggota Muslimat dan Fatayat terlihat bersemangat dengan atribut hijau mereka. Diawali dengan alunan musik rebana oleh santri Masyithoh 1 kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh Nur Anisa, S.Ag, S.Pd. Tidak ketinggalan pula sebagai organisasi yang mendeklarasikan diri sebagai penjaga NKRI, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Muslimat serta mars Subhanul Wathan.
Pemotongan pita dipimpin oleh ketua Muslimat NU Sidoarjo Hj. Ainun Jariyah,S.Pd dengan didampingi ketua PAC Muslimat NU Porong Hj. Lilik Faridah dan dilanjut dengan penyerahan piagam serta potong tumpeng dari pimpinan Masyitho untuk ketua PCserta pembina dari panti Masyithoh.
Dalam sambutannya, ketua PC Muslimat NU Sidoarjo menyampaikan “kita muslimat tentunya siap menerima semua tanah waqof entah itu buat untuk panti, pendidikan maupun ruang belajar terbuka. Tentunya muslimat mampu mengelolanya serta mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa entah itu anak sendiri maupun anak yatim piatu. Apalagi sampai saat ini PAC Muslimat NU Porong telah memiliki 2 panti asuhan yakni Masyithoh 1 dan 2”. Ketua PAC Muslimat NU Porong, Hj. Lilik Faridah saat ditemui tim POIN NU Porong menyampaikan bahwa jumlah anak-anak yang ditampung di panti asuhan Masyithoh 1 ada 32 anak sedangkan di panti asuhan Masyithoh 2 sementara masih sejumlah 6 orang anak. Beliau berharap dengan adanya yayasan panti asuhan Masyithoh ini dapat mencetak generasi-generasi Qur’ani kedepannya lebih banyak.
Puncak acara ditutup dengan ceramah agama oleh KH Zainal Abidin dari Buduran Sidoarjo. Beliau dalam ceramahnya menyampaikan bahwa sebagai kader Nahdlatul Ulama kita harus memiliki sifat dermawan. Apabila disodori kotak amal maka harus kita isi entah itu 100ribu, 50ribu ataupun 2ribu rupiah sesuai dengan kemampuan kita. Dan yang terpenting saat beramal adalah rasa ikhlas. “NU itu besar karena bersatu, jangan hanya melulu soal agama dan tahlilan saja tetapi semua aspek baik perkonomian, pendidikan, sosial maupun pemberdayaan masyarakat harus kita perhatikan juga. NU harus turut berperan dalam pembangunan agama dan negara” tutur beliau.