Potensi Ekonomi Nahdliyin (1) : Koperasi Nahdlatul Ulama

Poin NU Porong – Salah satu pilar penting dalam mewujudkan kemandirian organisasi adalah kemandirian ekonomi. Hal ini juga diperlukan untuk mencapai Indonesia maju. Untuk mencapai kemandirian ekonomi, dibutuhkan adanya pemberdayaan masyarakat hingga tingkat desa. Begitu pula dalam UMKM, diperlukan adanya peran serta dari masyarakat khususnya kelembagaan terkait dalam mendorong dan mengembangkan UMKM.

Nahdlatul Ulama sebagai organisasi massa terbesar didunia, juga memikirkan poin tersebut. Melalui programnya berupa Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU). Lembaga ini terbentuk mulai tingkat pusat (PBNU) sampai dengan tingkat ranting. Memiliki tugas menjalankan kebijakan NU dibidang pengembangan ekonomi warga Nahdlatul Ulama. Diwilayah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Porong, program ini berupa pendirian koperasi serta kemitraan bagi nahdliyin.

Baca juga  ASWAJA CENTER : Konsep Rezeki dalam Pandangan Kecerdasan Nabawi

Koperasi dibawah naungan LPNU Porong diberi nama koperasi Buana Sejahtera. Badan usaha ini mengalami vakum cukup lama hingga pada tahun 2016 kembali diaktifkan serta didaftarkan kembali ke dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Sidoarjo. Beranggotakan sekitar 120 orang, setiap anggota dikenakan iuran pokok sebesar Rp 100.000 serta iuran wajib sebesar Rp 20.000 setiap bulannya.

Saat ditemui tim POIN NU dikediamannya, ketua LPNU Porong H. Khoiri menyampaikan bahwa koperasi buana sejahtera saat ini bertransformasi secara struktural. Untuk pengelolaan operasional harian mengangkat pengurus mulai tingkat manager. Perputaran uang setiap bulan mencapai RP 40.000.000. “Angka ini masih terlalu kecil mengingat betapa besarnya potensi nahdliyin di wilayah Porong. Tantangan kita saat ini adalah kesulitan mengkondisikan aktifitas koperasi ditingkat ranting. Koperasi juga memiliki unit simpan pinjam dengan bunga flat sebesar 2% dengan aturan maksimal pinjaman 3 kali jumlah simpanan pokok” tuturnya.

Beliau juga menyampaikan harapan bahwa koperasi ini dapat lebih diberdayakan dan dikelola lebih baik lagi. Agar koperasi Nahdlatul Ulama dapat menjadi salah satu tiang penyangga perekonomian warga nahdliyin, serta dapat menghasilkan unit-unit usaha kreatif baru yang lebih banyak. Hingga saat ini, kegiatan koperasi hanya unit simpan pinjam, air minum biofir, beras serta madu.

Baca juga  MWCNU : Hadiri Kajian Rutin, Perkuat Silaturahmi Antar Pengurus NU

Menilik struktur organisasi MWCNU Porong yang cukup lengkap, beliau berharap kedepannya dapat terbentuk kordinator ranting yang bertugas melakukan penarikan iuran dan angsuran dari anggota. Dan tak lupa semoga koperasi Buana Sejahtera dapat berkembang lebih pesat dibawah kepengurusan yang baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *