Kurangi ketergantungan terhadap penggunaan gadget, MI Ma’arif Kedungboto gelar pemeriksaan kebugaran anak sekolah

Poin NU Porong, Kedungboto. Bekerja sama dengan puskesmas Kedungsolo, hari ini Rabu (28/09) digelar pemeriksaan kebugaran anak di Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Kedungboto Porong. Kegiatan yang di ikuti puluhan anak dari kelas 3 sampai 6 ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap penggunaan gadget atau ponsel.

Baca juga  Peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional, MI Ma'arif Kedungboto Laksanakan Sikat Gigi Massal

Saat ditemui tim POIN NU, kepala sekolah MI Ma’arif Kedungboto Haris Syafi’i menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini harus sering-sering dilakukan. Mengingat anak-anak jaman sekarang cenderung mengalami ketergantungan terhadap gadget atau ponsel. Padahal gadget atau ponsel memberikan dampak yang kadang bersifat negatif bagi perkembangan mental anak. “Sering kita jumpai ada anak-anak yang sedikit mengalami kesulitan bersosialisasi dikarenakan keseringan bermain gadget. Bahkan untuk anak usia dini, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan berkomunikasinya” tutur beliau.



Daftar Isi

Bahaya penggunaan gadget bagi anak

Dilansir dari laman theasianparent.com ada 7 bahaya penggunaan gadget bagi anak dibawah usia 12 tahun yang harus dipahami oleh orangtua

Mengganggu pertumbuhan otak

Pada usia 0-2 tahun, otak anak akan bertumbuh dengan cepat sampai usia 21 tahun. Perkembangan otak ini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan. Pemberian stimulasi yang berlebihan dari gadget ( tv, hp, ipad dlsb ) pada otak dapat menghambat perkembangan kognitif, gangguan dalam proses belajar, tantrum serta meningkatkan sifat impulsif. hal terburuknya dapat menurunkan kemampuan anak untuk mandiri.

Tumbuh kembang yang lambat

Bahaya penggunaan gadget juga dapat mempengaruhi gerak fisiknya dikarenakan adanya pembatasan pergerakan disaat bermain gadget. Paparan teknologi terlalu dini juga dapat mempengaruhi literasi dan prestasi akademik anak secara negatif.

Kelainan mental

Bahaya penggunaan gadget bagi anak dapat meningkatkan resiko depresi, gangguan kecemasan, kurang atensi, autisme, kelainan bipolar, psikosis dan kelainan mental lainnya.



Sifat agresif

Konten yang berisi kekerasan seksual, kekerasan fisik banyak tersebar di media internet. Apabila orangtua luput untuk melakukan pengawasan maka anak akan terpapar hal tersebut. Hal ini dapat memicu sifat agresif serta rasa ingin menyerang orang lain pada anak.

Kecanduan

Terkadang karena kurangnya perhatian serta peranan orangtua saat dirumah, maka anak akan mencari penghiburan melalui gadget. Hal tersebut apabila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan rasa kecanduan gadget bagi anak.

Kurang fokus

kecepatan konten di media internet membuat anak memiliki attention span yang pendek. Hal ini mempengaruhi konsentrasi dan daya fokus anak pada suatu hal dikarenakan pergantian konten yang sangat cepat tidka hanya fokus pada satu hal. Dikenal sebagai pikun digital dikarenakan anak terpapar teknologi terlalu tinggi hingga akhirnya ia akan menjadi kesulitan belajar.

Baca juga  Cara Mendidik Anak Di Era Digital Agar Lemah Lembut

Radiasi emisi

Dikarenakan otak anak jauh berbeda dengan otak orang dewasa, maka kemungkinan untuk terpengaruh oleh radiasi emisi sangat tinggi. Menurut WHO, perangkat elektronik seluler dikategorikan sebagai perangkat dengan resiko 2B ( penyebab kanker ).

 

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orangtua dan tenaga pendidik untuk menciptakan generasi muda yang sehat serta tangguh. Berbagai upaya harus kita lakukan untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget sehingga hal-hal buruk seperti uraian diatas tidak terjadi pada anak-anak didik kita.

 

 

Sumber informasi kegiatan : Haris Syafi’i – Kepala sekolah MI Ma’arif Kedungboto

Editor : Miftachul Arif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *