POIN NU PORONG. Pimpinan Anak Cabang Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Porong mengadakan kegiatan rutinan setiap sebulan sekali. Kali ini bertempat diranting Pesawahan. Dengan dihadiri ketua MWCNU H. Sugiono beserta jajaran lembaganya, acara yang digelar dimasjid Al Munawarah ini berlangsung dengan khidmat dan meriah. Nampak peserta memadati area dalam dan luar masjid, mereka merupakan perwakilan semua ranting diwilayah PAC GP Ansor Porong.
Dalam sambutannya ketua PAC GP Ansor Porong sahabat Achmad Faiz menyampaikan bahwa PAC GP Ansor Porong pada saat visitasi akreditasi oleh PC GP Ansor Sidoarjo pada Sabtu (17/09/2022) mendapat nilai yang memuaskan. Dari 20 ranting total ada 16 ranting yang mendapat nilai A dan 4 ranting mendapat nilai B. Sehingga secara keseluruhan hasil akreditasi sesuai dengan harapan.
Ketua MWCNU Porong juga menyampaikan bahwa ansor merupakan gudang para intelektual muda, hanya perlu sedikit dorongan maka kader-kader ansor akan bisa membuktikan eksistensinya dalam perjuangan. Selain itu kunci dari keberhasilan organisasi adalah bagaimana cara kita mengajak orang-orang agar senang diajak berjuang di Nahdlatul Ulama. Menjadi ranting ansor tidak boleh berkecil hati, seperti malam hari ini jika menjadi tuan rumah sebuah kegiatan maka harus dikomunikasikan dengan pengurus ranting NU dan banom lainnya. Sehingga pada saat berjuang tidak merasa sendirian. Ikatan batin yang kuat harus terjalin diantara sesama kader NU. Kader-kader saat sudah memasuki usia NU, sebaiknya mengikuti Pendidikan Kader Nahdlatul Ulama (PKPNU) yang merupakan jenjang kaderisasi di NU. Di PKPNU maka kader-kader akan digembleng dan didoktrin agar menjadi loyal dan bangga menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama.
Puncak acara ditutup dengan kajian materi akidah ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah oleh pembina GP Ansor Porong Kyai Subhan Zainuri S.Ag. Dalam kajiannya disampaikan bahwa kita harus selalu berhati-hati dalam mencari guru untuk menimba ilmu agama. Beberapa kriteria seseorang untuk dilayak dijadikan guru dalam ilmu agama sebagai berikut :
1. Bukan ahli bid’ah
2. Berhati-hati dalam mengambil sanad ilmu
3. Amanah atau dapat dipercaya
Selain itu dikutip juga riwayat imam Ad Dailami dari Ibnu Umar bahwa ilmu itu sebenarnya adalah agama, demikian juga dengan sholat. Maka berhati-hatilah dalam mendapatkan ilmu tersebut. Janganlah menimba ilmu kalau bukan dari ahlinya yaitu seseorang adil (lurus dan moderat), tsiqah (terpercaya) serta bertakwa kepada Allah SWT.
Kontributor : M. Fathoni
Editor : Miftachul Arif