Rapat Kerja II PAC Muslimat NU Porong, kader Muslimat juga harus kuasai teknologi

POIN NU Porong. Rapat Kerja II Pimpinan Anak Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Porong digelar pada Sabtu (24/12) bertempat divilla Pemkab Sidoarjo Prigen Pasuruan. Mengusung tema “Meneguhkan peran muslimat NU sebagai madrasah utama keluarga nahdliyin” maka PAC Muslimat NU Porong akan terus berusaha mengembangkan khidmat kepada masyarakat melalui pendidikan.

Dihadiri oleh seluruh pengurus harian PAC Muslimat NU Porong, ketua ranting, perwakilan lembaga dan banom, pengurus MWCNU Porong serta turut hadir pula anggota DPRD Sidoarjo dan ketua Perempuan Bangsa untuk memberikan support dan dukungan kepada PAC Muslimat NU Porong. Selain itu, turut hadir juga perwakilan IGTKM (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Muslimat NU), IHMNU (Ikatan Haji Muslimat NU), JHQ (Jamiyyah Hamalatul Qurán).

“Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang sudah mendukung acara ini. Baik dari seluruh pengurus muslimat serta bapak NU dan banom-banom serta lembaga diwilayah MWCNU Porong” ucap Hj. Lilik Faridah ketua PAC Muslimat NU Porong dalam pembukaan sambutannya.

Anggota muslimat NU Porong

“Raker ini merupakan evaluasi kinerja muslimat selama periode ini setelah raker pertama. Tahun pertama kita sangat aktif sekali kegiatan tetapi ditahun kedua kita vakum karena pandemi covid-19. Ditahun kedua dan ketiga alhamdulillah kita sudah aktif kembali melaksanakan program kerja yang sudah disusun diraker pertama” lanjut beliau.

Lebih lanjut terang beliau bahwa ditahun kedua PAC Muslimat NU Porong mendapatkan bantuan berupa sepeda motor operasional dari PC Muslimat NU Sidoarjo. Ditahun ketiga kembali mendapat bantuan operasional berupa kendaraan roda 2 dan roda 4. Serta mendapatkan juara pertama dalam ajang Muslimat NU Award 2022.

“Alhamdulillah ditahun ketiga kami juga berhasil mendirikan IGTKM serta peresmian panti asuhan Masyithoh 2 di Krembung” tuturnya.

Baca juga  LTNNU Sidoarjo gelar pendidikan jurnalistik IV untuk cetak kader-kader jurnalis baru

Yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah pelatihan ibu-ibu muslimat dalam dunia digital. Menurut beliau, karena muslimat NU merupakan ibu-ibu yang masing-masing mempunyai anak. Maka kader muslimat juga harus melek dan menguasai dunia digital. Disamping itu kegiatan akan difokuskan kepada pelatihan ekonomi kreatif dimasing-masing ranting muslimat NU.

“Sekali lagi saya sampaikan terima kasih kepada ibu-ibu semua karena diperiode ini saya merasakan tidak ada celah atau GAP antar sesama kader muslimat. Baik itu ditingkat PAC maupun ditingkat ranting” tutupnya diakhir sambutan.

Sementara itu, ketua tanfidziyah MWCNU Porong dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai kader NU harus pintar dan cerdas.

“Jangan sekali-sekali golput pada saat pemilihan umum karena suara kita menentukan perwakilan kita di badan legislatif sebagai pembuat kebijakan. Jika yang menguasai badan legislatif adalah kader-kader dari partai lain yang bertentangan dengan faham ahlussunnah wal jamaah maka semua suara dan aspirasi kita akan dipotong dilegislatif” terang beliau.

Semua pengurus mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Menurut beliau sudah tidak zaman lagi merangkap tugas pada saat menjadi pengurus NU.

“Sekretaris memiliki tugas utama dalam tulis menulis dan surat menyurat. Zaman sekarang sudah tidak perlu repot-repot mencetak undangan karena undangan sudah bisa dikirim dalam bentuk file pdf. Demikian juga bendahara dan pengurus-pengurus lainnya harus tetap bersinergi satu sama lain” tutup beliau.

 

Kontributor     : Rosidi Ahmad

Editor              : Miftachul Arif

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *